Perpustakaan Vatikan dibuka lagi untuk ilmuwan setelah direnovasi selama tiga tahun dengan total biaya 7,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 97,5 miliar.
Perpustakaan itu kini menggunakan teknologi abad ke-21 demi menjaga buku-buku dan naskah-naskah kuna yang berasal dari hampir 2.000 tahun lalu. Setiap buku dari 70.000 koleksi perpustakaan itu, yang disimpan dalam bunker tahan serangan bom, telah dilengkapi dengan sebuah chip komputer yang mampu memancarkan sinyal radio untuk mencegah kehilangan dan pencurian.
Hal ini dilakukan sebagian didorong oleh adanya kasus pencurian yang melibatkan seorang profesor sejarah seni Amerika. Profesor itu menyelundupkan halaman yang disobek dari sebuah naskah abad ke-14 yang pernah dimiliki Petrarch, seorang ilmuwan dan seniman Italia. Profesor itu dihukum tahun 1996, dengan hukuman penjara 14 bulan, setelah mengaku bahwa ia mengambil halaman tersebut saat melakukan kunjungan penelitian tahun 1987. Continue reading