Belajar Bahasa Jepang 2 (Verba Bentuk Lampau)


Lanjutkan! hahah 😀

Masih membahas mengenai kata kerja namun kali ini mengenai bentuk lampaunya, yap! seperti past tense dalam bahasa Inggris, kata kerja lampau.

お楽しみください!Silakan menikmati!

Merubah verba ke bentuk lampau

Pembahasan sifat-sifat dasar verba akan kita selesaikan dengan belajar cara menyatakan aksi dalam bentuk lampau dan negatif lampau. Saya perlu memberi tahu sebelumnya bahwa aturan konjugasi di bab ini adalah aturan paling rumit yang ada di bahasa Jepang. Di satu sisi, setelah menguasai aturan di sini segala aturan konjugasi lain akan terlihat sangat mudah. Namun di sisi lain, kamu mungkin perlu membuka-buka bab ini berkali-kali sampai menjadi akrab dengan aturannya. Kamu mungkin perlu latihan yang cukup banyak sebelum mahir menggunakan berbagai konjugasinya. Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 2 (Verba Bentuk Negatif)


Kali ini penjelasan bentuk negatif verba masih dari tutorial Kaijin Dictionary.

Selamat membaca dan selamat menambah ilmu :).

お楽しみください!(^_^)

Menyangkal verba

Karena kita sudah bisa melakukan aksi dengan verba, sekarang kita ingin bisa mengatakan negatifnya. Dengan kata lain, kita ingin mengatakan bahwa “ini” dan “itu” tidak dilakukan. Di bahasa Indonesia, kita cukup menggunakan kata “tidak”, misalnya dari “makan” menjadi “tidak makan”. Pada bahasa Jepang, verba disangkal dengan mengkonjugasikannya ke bentuk negatif seperti pada adjektiva. Hanya saja, aturannya sedikit lebih rumit.
Mengkonjugasikan verba ke bentuk negatif

Sekarang kita akan menggunakan klasifikasi verba yang telah dipelajari untuk membuat aturan konjugasi. Tapi sebelumnya, kita perlu tahu satu perkecualian yang sangat penting dalam aturan konjugasi verba negatif yaitu 「ある」. 「ある」 adalah verba-u yang digunakan untuk menyatakan keberadaan benda-benda mati dan tumbuhan.
Contohnya, kalau kamu ingin mengatakan bahwa ada kursi di ruangan, kamu akan menggunakan verba 「ある」. Padanannya untuk benda hidup bergerak (misalnya orang dan binatang) adalah 「いる」 yang merupakan verba-ru biasa. Contohnya, kalau kamu ingin mengatakan bahwa seseorang ada di dalam ruangan, kamu harus menggunakan verba 「いる」 dan bukan 「ある」. Kedua verba ini yaitu 「ある」 dan 「いる」 cukup beda dari verba lainnya karena mereka menyatakan keberadaan dan bukan aksi yang sebenarnya. Kamu juga harus repot memilih verba yang cocok untuk benda mati maupun hidup. Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 2 (Kata Kerja)


次の!我々は継続しなければならない!Sekarang saya akan membagikan pembahasan lagi mengenai Verba, kata kerja masih dalam bab yang sama Tata Bahasa Dasar.

お楽しみください!

Fungsi verba

Kita telah belajar cara menggambarkan nomina dengan berbagai cara menggunakan nomina lain dan adjektiva. Dengan kemampuan tersebut, kita sudah bisa mengekspresikan cukup banyak hal. Namun, kita masih belum bisa menyatakan aksi. Inilah guna verba (kata kerja)! Verba pada bahasa Jepang selalu diletakkan di akhir klausa. Karena kita belum belajar cara membuat lebih dari satu klausa, untuk saat ini aturan tersebut berarti setiap kalimat yang memiliki verba harus meletakkan verbanya di akhir. Kita akan mengenal dua kategori utama verba, yang akan memungkinkan kita belajar aturan konjugasi. Sebelum melangkah lebih lanjut, ada satu hal penting yang harus kamu ingat selalu:

Kalimat yang secara tata bahasa lengkap hanya memerlukan verba (termasuk pernyataan keadaan benda).

Dengan kata lain, tidak seperti bahasa Indonesia, kamu benar-benar hanya perlu verba untuk membuat kalimat yang benar. Tanpa topik juga tidak masalah! Mengerti sifat fundamental ini sangatlah penting untuk memahami bahasa Jepang. Inilah sebabnya kalimat bahasa Jepang yang paling sederhana pun tidak bisa diterjemahkan mentah-mentah ke bahasa Indonesia. Semua konjugasi akan dimulai dari bentuk kamusnya (sebagaimana kata-kata tersebut muncul di kamus).

Kalimat yang sudah lengkap secara tata bahasa

(1) 食べる。- Makan. (Terjemahan yang mungkin: saya makan/dia makan/mereka makan)  Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 2 (Kata Sifat)


Selanjutnya kali ini akan membagikan ilmu mengenai kata sifat masih dalam bab Tata Bahasa Dasar dari tutorial yang sama, Kaijin Dictionary.

お楽しみください!(^_^)

Sifat-sifat kata sifat

Karena sekarang kita telah dapat menghubungkan dua nomina menggunakan berbagai partikel, selanjutnya kita ingin menggambarkan nomina kita dengan adjektiva (kata sifat). Ada adjektiva yang bisa langsung memodifikasi nomina yang muncul setelahnya. Ada juga yang memerlukan hiragana pembantu. Berdasarkan hal tersebut, adjektiva dibagi menjadi dua: adjektiva-na dan adjektiva-i. Kita akan melihat perbedaannya dan cara menggunakannya dalam kalimat.

Adjektiva-na

Adjektiva-na sangat mudah dipelajari karena dia pada dasarnya berperilaku seperti nomina. Bahkan, karena mereka begitu mirip, kamu bisa berasumsi bahwa mereka cara kerjanya sama kecuali kalau saya terang-terang menjelaskan perbedaannya. Satu perbedaan utamanya adalah adjektiva-na bisa memodifikasi nomina yang mengikutinya dengan menyelipkan 「な」 di antara adjektiva dan nominanya. Oleh karenanya, dia dinamai adjektiva-na.

(1) 静かな人。- Orang yang pendiam. Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 2 (Partikel)


Lanjut, sekarang saya kan membagikan sedikit ilmu saya yang memang sedikit, meskipun sedikit tetap ingin berbagi xDD,  masih dari tutorial Kaijin Dictionary dari http://topan.web.id.

Kali ini masih mengenai Tata Bahasa Dasar dengan subbab Partikel.

Let’s check it out! お楽しみください!

Menentukan peran kata dengan partikel

Memanfaatkan apa yang telah dipelajari di bab sebelumnya, kita sekarang akan menghubungkan suatu nomina dengan nomina lain. Ini dilakukan dengan sesuatu yang disebut partikel. Partikel adalah satu atau dua huruf hiragana yang ditempelkan ke akhir kata untuk menentukan peran kata tersebut di kalimat. Menggunakan partikel yang benar sangatlah penting sebab arti kalimat bisa berubah drastis hanya dengan mengganti partikelnya. Contohnya, kalimat “Ikan makan.” bisa menjadi “Makan ikan.” hanya dengan mengganti satu partikel.

Partikel topik 「は」

Partikel pertama yang akan kita pelajari adalah partikel topik. Pada intinya, partikel topik menunjukkan apa yang sedang kamu bicarakan, dengan kata lain topik kalimatmu. Sebagai contoh, misal seseorang mengatakan “Bukan murid.” Ini adalah kalimat yang sudah benar pada bahasa Jepang, namun tidak jelas siapa yang sedang dibicarakan kecuali kita mengikuti pembicaraannya dari awal. Nah, dengan partikel topik kita bisa menyatakan apa yang sebetulnya dibicarakan. Partikel ini adalah huruf 「は」. Perlu diingat bahwa walaupun partikel topik menggunakan huruf hiragana “ha”, saat digunakan sebagai partikel topik pengucapannya selalu “wa”.Saat digunakan sebagai partikel topik, 「は」 dibaca “wa”!

Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 2.1


Pembahasan selanjutnya mengenai Tata Bahasa Dasar Bab 1 Menyatakan “adalah” dan “bukanlah”.

Menyatakan sesuatu memang sesuatu menggunakan 「だ」

Di bahasa Jepang, kita bisa menyatakan bahwa sesuatu memang seperti itu dengan menempelkan hiragana 「だ」 hanya ke nomina (kata benda) atau adjektiva-na (kata sifat na). Kamu akan mengerti maksud dari batasan tersebut saat nanti kita belajar berbagai macam adjektiva.

Kalau ingin sedikit analogi, bayangkan fungsi 「だ」 sebagaimana kata “adalah” pada kalimat “ini adalah ikan”. Kata “adalah” menegaskan bahwa benda yang kita tunjuk itu memang merupakan ikan. Untuk adjektiva, kata yang lebih cocok adalah “bersifat”, contohnya pada kalimat “dia bersifat cantik”.
Menyatakan bahwa sesuatu memang begitu menggunakan 「だ」
Tempelkan 「だ」 ke nomina atau adjektiva-na
(1) 魚。 – Ikan.
(2) 魚だ。 – Adalah ikan.
(3) きれい。 – Cantik.
(4) きれいだ。 – Bersifat cantik.

Gampang. Bisa dilihat bahwa fungsi 「だ」 adalah menyatakan keadaan benda positif. Namun ingatlah hal berikut:Keadaan benda bisa dinyatakan tanpa menggunakan 「だ」!

Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 2


Sekarang telah sampai ditutorial mengenai tata bahasa masih dari sumber yang sama dari aplikasi kamus Jepang : http://topan.web.id.

Struktur Tata Bahasa Dasar

Setelah belajar menulis bahasa Jepang, kita bisa mulai membahas tata bahasa dasarnya. Bagian ini terutama meninjau semua jenis kata: nomina, adjektiva, verba, dan adverbia. Bagian ini juga akan menjelaskan bagaimana menggabungkan jenis-jenis kata tersebut menggunakan partikel untuk membentuk kalimat yang baik. Setelah menyelesaikan bagian ini, kamu akan mendapat pemahaman dasar tentang cara kerja bahasa Jepang dan tentang cara mengekspresikan hal-hal sederhana menggunakan bahasa Jepang.

Isi bagian ini
1. Menyatakan “adalah” dan “bukanlah” – Kita akan belajar menyatakan keadaan benda: apakah sesuatu memang sesuatu atau bukan sesuatu.
2. Pengenalan pada partikel (は、も、が) – Bab ini menjelaskan cara menyatakan hubungan antar bagian kalimat dengan partikel topik maupun pengidentifikasi 「は」、「も」、dan 「が」.
3. Adjektiva – Mengulas sifat-sifat utama adjektiva. Kita akan belajar cara menggambarkan nomina dengan memodifikasinya langsung maupun dengan menggunakan partikel. Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 1 (Kanji)


Oke! kali ini saya akan sharing mengenai kanji dari tutorial sebelumnya dari http://topan.web.id.

のチェックアウトを聞かせ!

Apa itu Kanji?

Di bahasa Jepang, hampir semua nomina dan akar dari verba dan adjektiva ditulis dengan huruf China yang dinamakan kanji. Adverbia juga cukup sering ditulis dalam kanji. Ini berarti kamu perlu mempelajari huruf-huruf China untuk bisa melek huruf. Tapi tidak semua kata ditulis menggunakan kanji. Sebagai contoh, verba ‘melakukan’ sebetunya punya kanji, namun selalu ditulis menggunakan hiragana. Untuk menentukan apakah suatu kata harus ditulis menggunakan hiragana atau kanji, diperlukan pertimbangan kata per kata dan pengetahuan tentang bagaimana suatu kata biasanya ditulis. Tapi, sebagian besar kata bahasa Jepang yang memiliki kanji hampir selalu ditulis menggunakan kanji. (buku anak-anak dan beberapa bacaan lain di mana pembacanya tidak diharapkan tahu banyak kanji adalah perkecualian)

Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 1 (Katakana)


Nah, kali ini saya akan sharing lagi tutorial dari aplikasi kamus Jepang yang saya download di http://topan.web.id.

Kali ini mengenai Katakana.

let’s check out! それをお楽しみください!

Apa itu Katakana?

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, katakana digunakan terutama untuk kata yang diimpor dari bahasa asing. Kata-kata impor tersebut banyak yang berasal dari bahasa Inggris. Katakana juga bisa digunakan untuk menekankan kata-kata tertentu sebagaimana penggunaan huruf tebal. Untuk daftar penggunaan yang lebih lengkap, kamu bisa melihat artikel Wikipedia mengenai katakana.

Continue reading

Belajar Bahasa Jepang 1 (Hiragana)


Saya hanya ingin sharing mengenai aplikasi kamus bahasa Jepang yang saya download dari:   http://topan.web.id

Cukup bagus dan mungkin sangat bagus untuk pemula seperti saya, karena ada semacam tutorialnya. Tutorial itu berisi sistem menulis, tata bahasa dasar, tata bahasa penting, berbagai macam ekspresi, gaya bahasa, pola bahasa, cara menulis hiragana dan katakana, dll. Dan saya akan membagikan itu semua untuk Anda yang ingin mempelajari bahasa Jepang.

Kali ini saya akan membagikan mengenai Sistem Menulis Hiragana.

enjoy it! それをお楽しみください!

Continue reading